Friday, November 27, 2015

11 alasan enaknya jadi warga negara brunei darussalam




Bosan dengan berita kekerasan, korupsi, krisis moneter, atau sejenisnya? Mungkin kita perlu sejenak berlibur ke Brunei Darussalam.Negara Brunei Darussalam memang jarang terdengar, dan terkesan terpencil. Padahal negara ini justru dibilang memiliki kualitas yang membuatnya cocok dikatakan sebagai negara impian

.1. Negara Bebas Pajak
Pernah merasa pusing dengan urusan membayar pajak? Hal ini tidak akan terjadi bagi masyarakat Brunei. Pemerintahan Brunei Darussalam bukanlah negara yang ketat untuk urusan pajak.Negara ini tidak memberlakukan pajak bagi para penduduknya, bahkan untuk para ekspatriat. Jadi semua penduduk Brunei bisa menjalani hari tanpa pusing memikirkan masalah perhitungan pajak.

2. Harga BBM Murah
Punya kendaraan di negara ini juga bukan hal yang membuat pusing atau repot. Harga BBM dan produk minyak lainnya sangat murah di sini.Minyak adalah pemasukan terbesar negara ini. Brunei Darussalam kaya akan tambang minyak yang membuat negara ini bisa maju tanpa perlu memberlakukan pajak untuk rakyatnya.


3. Pemerintahan yang Kuat dan Ekonomi Stabil
Brunei dipimpin oleh Sultan Hassanal Bolkiah yang bijaksana. Ia berhasil menciptakan pemerintahan yang kuat untuk mempertahankan negaranya. Tidak hanya itu saja, negara ini juga memiliki ekonomi yang stabil untuk memenuhi segala kebutuhan negara dan rakyatnya.Mata uang dollar Brunei memiliki nilai yang sama dengan dollar Singapora. Karena itu tidak ada peraturan mengenai pertukaran dua mata uang ini sehingga uang ini bisa digunakan di dalam Brunei sendiri atau di Singapura.


4. Negara Tujuan Para Ekspatriat
Brunei Darussalam memang jarang terdengar namanya di media, tapi bukan berarti negara ini sangat asing. Setidaknya 40% orang Brunei sebenarnya justru orang asing yang pada umumnya datang dari UK atau negara Asia lainnya.Pengeboran lepas pantai Pekerjaan yang paling umum untuk ekspatriat diBrunei adalah sebagai guru, pekerja pabrik, pekerja konstruksi, dan di perusahaan minyak.

5. Tingkat Kejahatan yang Rendah
Kejahatan besar di negara ini sangatlah jarang terjadi. Kalaupun ada kejahatan yang pernah terjadi, umumnya hanya berupa kejahatan-kejahatan kecil saja.Kepolisian Brunei Pada tahun 2000-2008, tingkat kejahatan memang sempat meningkat. Karena itulah Sultan kemudian menerapkan hukum Islam di negara tersebut untuk menekan angka kejahatan.

6. Gaya Hidup yang Bersih
Masyarakat Brunei mencoba untuk mengikuti gaya hidup yang sehat. Minuman beralkohol dilarang di negara ini dan tempat-tempat umumjuga selalu bersih.Salah satu taman di Brunei, bersih tanpa sampah Hal ini dilakukan karena pemerintah memiliki peraturan tegas untuk menjaga agar lingkungan tempat tinggal mereka tetap sehat. Pemerintah juga sangat ketat dalam hal menjaga kebersihandan keteraturan di negara tersebut.


7. Biaya Hidup yang Lebih Murah Daripada Negara Kaya Lainnya
Seperti yang disebutkan sebelumnya, negara ini tidak memberlakukan pajak dan harga BBM-nya juga murah. Karena itulah, penduduk memiliki dana lebih untuk memenuhi kebutuhan dasar dan rekreasi mereka.Masjid Omar Ali Saifuddien di Bandar Seri Begawan, Ibu Kota Brunei DarussalamHarga sewa rumah di negara ini lebih murah daripada di UK. Kebutuhan rutin seperti makanan, tagihan listrik, dan air juga cenderung lebih murah.

8. Biaya Pengobatan Gratis
Warga negara Brunei memiliki akses gratis untuk fasilitas kesehatan. Masyarakat disediakan asuransi kesehatan yang bisa digunakan untuk melakukan cek kesehatan, diagnosa, dan operasi kecil maupun besar secara gratis.Rumah Sakit RIPAS [ImageSource]Kalaupun pengobatan tidak bisa ditangani di rumah sakit Brunei, maka pasien akan dibawa ke luar negeri. Tidak berhenti di situ saja, pengobatan tersebut juga tetap dibiayai oleh negara.

9. Lingkungan yang Hijau dan Kaya
Brunei menjaga keindahan negaranya dengan serius dan mampu menjaga lingkungannya bisatetap kaya dan sehat. Selain minyak, pariwisata alam juga merupakan salah satu penghasilan besar negara ini.Taman Nasional di Brunei Di negara ini, alam dijaga sehingga pengunjung tetap bisa melihat pemandangan yang menakjubkan. Air yang biru jernih dan hutan hijau yang lebat adalah daya tarik yang begitu disukai para wisatawan.

10. Jalan Raya yang Aman dan Tertib

Jalan raya di Brunei semua mulus, rapi, dan tertib. Semua akses jalan termasuk jalan tol juga gratis. Hebatnya lagi, semua pengendara mau menghormati penyeberang jalan.Jalan tol yang mulus dan lengang Asalkan menyeberang di zebra cross, mobil yang bergerak kencang akan berhenti untuk memberi kesempatan penyeberang jalan agar bisa lewat terlebih dahulu.

11. Biaya Pendidikan Gratis dan Tunjangan Bagi Manula
Negara ini juga menjamin pendidikan bagi rakyatnya. Biaya pendidikan di Brunei mulai dari TK sampai Universitas gratis dan ditanggung oleh negara.Sekolah Internasional dlain itu, penduduk sipil yang sudah berusia di atas 60 tahun juga akan mendapatkan tunjangan hari tua setiap bulan. Wah, kurang hebat apa lagi, ya?Brunei Darussalam memang memiliki keistimewaannya tersendiri yang membuat negara tersebut menjadi maju dan makmur. Tentu kita tidak bisa membandingkan Indonesia begitu saja dengan Brunei. Jika ingin Indonesia tumbuh menjadi negara yang makmur, setiap lapisan masyarakat harus mau bekerja sama untuk memajukan negara kita.


Thursday, November 26, 2015

Profesor Yahudi Yerusalem: Hanya ada 1 agama, yaitu Islam



YERUSALEM – Seorang profesor Yahudi Universitas Hebrew Yerusalem, Moshe Sharon, mengungkapkan bahwa sejak diciptakannya dunia ini, hanya ada satu agama, yaitu Islam.

Dalam tayangan video berdurasi 2 menit 40 detik yang diunggah ulang di Youtube pada Kamis (1/5/2014) lalu ini, dia menyatakan bahwa semua nabi adalah muslim.

Selain itu dia juga berbicara tentang perdamaian Islam dan bagaimana Islam muncul sebagai agama pembebas. Dia mengatakan bahwa tidak ada penaklukan dalam Islam dan yang ada ialah pembebasan dalam Islam.

Berikut terjemahan lengkap pernyataan Moshe Sharon yang ditayangkan kantor berita nasional “Israel”, ArutzSheva TV, tersebut:

Ada pertanyaan tentang sikap Islam terhadap sejarah. Faktanya, apa yang kita temukan, pada dasarnya semua sejarah adalah sejarah Islam. Artinya, semua tokoh-tokoh terkemuka dalam sejarah pada dasarnya adalah Muslim. Dari [Nabi] Adam [Alaihissalam] hingga ke zaman kita.

Jadi, jika orang-orang Yahudi, orang-orang Kristiani menuntut sesuatu atau mengklaimnya bahwa terdapat raja bernama Solomon [Sulaiman Alaihissalam], seorang raja bernama David [Daud Alaihissalam], atau seorang nabi bernama Moses [Musa Alaihissalam] atau Yesus [Isa Alaihissalam], tentulah apa yang mereka lakukan ialah berkata sesuatu yang tidak benar atau sebenarnya mereka tidak tahu bahwa tokoh-tokoh ini pada dasarnya adalah tokoh-tokoh Islam.

Sebenarnya, sejak penciptaan dunia ini, hanya ada satu agama, yaitu agama Islam. Jadi jika ada yang berkata tempat ini berkaitan dengan Sulaiman misal tempat di mana letak Kuil [Masjid] Sulaiman berdiri, seorang Muslim akan berkata, “Ya, tentu saja, memang benar.”

Namun jangan lupa, bahwa Sulaiman adalah seorang Muslim, dan Daud adalah seorang Muslim, dan Ibrahim adalah seorang Muslim, dan Ishak adalah seorang Muslim, dan Isa adalah seorang Muslim. Inilah apa yang saya maksud mengenai Islamisasi sejarah. Anda bisa memahami bahwa melalui Islamisasi sejarah, kita juga mendapati Islamisasi geografi.

Di mana saja tempat yang ada kaitannya dengan tokoh-tokoh ini, atau nabi-nabi ini yang semuanya Muslim, menjadi wilayah-wilayah Muslim. Oleh karenanya, ketika Islam tidak ada di wilayah itu lagi, sebelum kedatangan [Nabi] Muhammad [Shalallahu ‘alaihi wa sallam], tapi semestinya [Islam] ada di sana, wilayah yang saya maksud adalah Timur Tengah dan wilayah lain di luar Timur Tengah yang bukan bagian dari wilayah Muslim, di manapun wilayah-wilayah seperti ini, maka hakikatnya dibebaskan kembali, bukannya ditaklukkan, tapi dibebaskan.

Maka periode Islam dalam sejarah, pada masa [Nabi] Muhammad [Shalallahu ‘alaihi wa sallam] atau periode lain dari sudut pandang mereka muncul dalam sejarah sebagai pembebasan. Oleh karenanya, tidak ada penjajahan Islam. Kalaupun ada penjajahan, itu selalu pihak lain, bukan Islam. Jadi, tidak ada penjajahan oleh Islam, yang ada hanyalah pembebasan oleh Islam.

***

“Katakanlah (Muhammad), ‘Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya’kub, dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa, dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan hanya kepada-Nya kami berserah diri. Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi.'” [Q.S. Ali Imran (3): 84-85]








Sumber : Arrahman

Sambut Hari Guru, Ratusan Mahasiswa FKIP UIR Gelar Orasi Berkeliling Kampus



PEKANBARU - Ratusan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Riau (UIR) menggelar orasi berkeliling kampus dalam menyambut Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-70, Rabu (25/11/2015). Kegiatan ini sendiri ditaja oleh Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMABIO) dan Ikatan Mahasiswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Seluruh Indonesia (IMAKIPSI).

Wakil Bupati Jurusan Biologi FKIP UIR, Anton Suryo mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk apresiasi dan mengingatkan masyarakat pentingnya hari guru bagi dunia pendidikan di Riau. "Ini sebagai bentuk partisipasi kami mengingatkan masyarakat untuk mengenang hari guru nasional yang jatuh pada hari ini," sampai Anton.

Kegiatan berkeliling kampus ini diisi dengan seruan agar semua tahu bahwa hari ini merupakan hari guru nasional sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Mahasiswa juga menyebarkan kegiatan dengan lagu Hymne Guru dan Terima Kasih Guru

Sumber: Goriau

Monday, November 23, 2015

Google Gulirkan Update Android 6.0.1 Marshmallow Untuk Perangkat Android One



Seperti yang kita ketahui, Android Marshmallow merupakan sistem operasi Android terbaru saat ini, setelah resmi digulirkan beberapa bulan yang lalu, kini Google merilis update Android 6.0.1 Marshmallow dengan membawa perbaikan pada sektor keamanan yang akan tersedia untuk perangkat Android One.
(Kredit: IBTimes)Android One mendapatkan update Android 6.0.1 Marshmallow

Seperti yang dilansir dari IBTimes, Minggu (22/11/2015), update yang digulirkan Google untuk perangkat Android One itu tidak hanya membawa perbaikan pada sektor kemanan saja, namun update tersebut juga membawa peningkatan pada performa dan perbaikan pada bugs yang ada. Update ini akan tersedia pada perangkat Android One di seluruh dunia, mulai dari perangkat Android One Cherry Mobile G1 di Filipina.

Setelah bergulir ke perangkat Android One, update tersebut akan hadir pada perangkat Google lainnya, yakni Nexus. Sama seperti yang update untuk Android One, update untuk perangkat Nexus juga kan membawa perbaikan pada bugs yang ada. Sedangkan untuk vendor dan perangkat pihak ketiga dari operator akan mendapatkan update tersebut beberapa bulan kedepan.

Sepertinya, Google juga akan merilis update lain untuk beberapa bulan kedepan untuk perangkat Android One. Sedangkan pihak OEM akan membuat strategi agar perangkat milik mereka dapat langsung mendapatkan versi terbaru. Seperti yang kita ketahui, banyak dari OEM yang langsung melewati Android 5.0 Lollipop dan langsung menggunakan Android 5.1 Lollipop.

Sebagai tambahan, Android One merupakan proyek Google bersama dengan vendor lokal negara berkembang untuk menghadirkan smartphone dengan harga terjangkau namun memiliki performa yang sangat memuaskan. Sedangkan perangkat Nexus juga sama, namun Google menggandeng vendor besar dunia untuk menghadirkan perangkat tersebut, dan Nexus ditujukan untuk segmen high-end. Namun Google tetap menjembatani kesenjangan kedua segmen dengan memberikan pelayanan yang sama untuk semua konsumen.

Pasca Penyerangan Sumpit Mahasiswa Riau, Ribuan Personil Polisi dan TNI Sweeping Besar-besaran Massa HMI



PEKANBARU - Ribuan personil kepolisian dan TNI menggelar apel razia di Purna MTQ, Pekanbaru, Provinsi Riau, Senin (23/11/2015) pagi. Razia ini ditujukan untuk mensweeping senjata tajam yang dibawa oleh massa HMI.

Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru yang dibackup Polda Riau, serta TNI menggelar razia besar-besaran di sejumlah penginapan dan titik kumpul massa HMI di Pekanbaru. Ini dilakukan pasca penyerangan oleh rombongan liar (Romli) asal Makassar terhadap mahasiswa asal Riau, dinihari tadi.

Pantauan GoRiau.com, apel besar tersebut dipimpin langsung oleh Kapolresta Pekanbaru, Kombes Aries Syarief Hidayat. Tampak ribuan personil gabungan sudah dibariskan untuk diberi pengarahan. Setelahnya, mereka langsung diploting ke beberapa penginapan dan titik kumpul massa HMI.

"Tujuannya untuk memeriksa barang bawaan mereka dan mencari senjata tajam. Selain itu kita juga akan memeriksa Kartu Tanda Pengenal (KTP) dan kartu mahasiswa," sebut Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Sugeng Putut Wicaksono, di Purna MTQ, Senin (32/11/2015) pagi.

Beberapa jam sebelum ini, sejumlah massa dari rombongan asal Makassar terlibat penyerangan kepada mahasiswa di Hotel Green, Jalan Arifin Achmad Pekanbaru, yang mayoritas dihuni mahasiswa Riau. Satu orang terkena tembakan sumpit dan langsung dilarikan ke RS Eka Hospital.

Aktivis dan BEM se-Riau Pagi Ini akan Sweeping Peserta Kongres

Terkait aksi penyerangan tersebut, aktivis BEM se-Riau pagi ini rencananya akan melakukan sweeping besar-besaran, khususnya untuk rombongan liar alias Romli, yang sejak awal kedatangannya, selalu menimbulkan masalah dan kericuhan.

Selain itu, mahasiswa Riau juga berencana ingin menemui pihak Pemprov Riau, dengan tujuan membahas pembatalan Kongres, yang dinilai banyak membawa masalah. "Kami ingin komitmen pemerintah, kenapa hal ini (penyerangan) bisa terjadi. Kami sangat menyayangkan hal tersebut," sebut Firka Maulana, Ketua BEM se-Riau, Senin pagi. ***



Sumber : Goriau

Sunday, November 22, 2015

Polisi Beri Nasi Bungkus untuk Massa HMI yang Kelaparan di Kongres Pekanbaru







Pekanbaru- Panitia Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke XXIX di Riau benar-benar kacau. Ribuan massa HMI kelaparan, dan terpaksa polisi memberikan nasi bungkus.Lebih dari 1500 orang kader HMI dari seluruh Indonesia kini terlantar di Pekanbaru. Pantauan detikcom, Minggu (22/11/2015), massa HMI kini berkonsentrasi di Gedung Gelanggang Remaja di Jl Sudirman, Pekanbaru.Massa juga terlihat duduk-duduk di pinggir trotoar sambil membawa tas perbekalan. Sejak kemarin sore hingga siang ini jumlah mereka terus bertambah.Panitia Kongres HMI menelantarkan mereka. Tadi malam, massa HMI sempat merusak fasilitas publik. Mereka teriak soal makan.Sejak tadi malam, hingga siang ini, terpaksa pihak Polresta Pekanbaru, memberikan bantuanmakan."Jumlahnya sejak tadi malam terus bertambah. Ya kita beri mereka bantuan nasi bungkus," kata Waka Polresta Pekanbaru, AKBP Sugeng Putut Wicaksono.Malah anehnya, massa HMI yang dibantu nasi bungkus malah bertindak tidak sopan kepada petugas. Mobil Polantas yang mengantar nasi bungkus malah digebrak mereka. Alasannya, nasi bungkus yang dibantu masih kurang.Secara terpisah, Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Al Azar meminta pihak aparat kepolisian untuk mengusut kasus pengerusakan fasilitas publik tersebut."Gerombolan perusuh sudah tidak bisa ditolelir. Mestinya, polisi harus mengusir mereka yang sudah buat keributan. Sikap massa gerombolansudah mengusik ketenangan masyarakat Riau," kata Al Azar.


Sumber : detik

Saturday, November 21, 2015

Kecewa dengan Panitia Kongres, HMI Makassar Buat Rusuh




Pekanbaru- Seratusan massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) asal Makassar buat rusuhdi Pekanbaru. Mereka mengaku kecewa dengan panitia Kongres HMI di Pekanbaru yang tak mengakomodasi mereka.Ratusan HMI asal Makassar ini, Sabtu (21/11/2015) malam ini pukul 19.00 WIB, memblokir jalan protokol Sudirman Pekanbaru. Persisnya di depan Gedung Olahraga Gelanggang Remaja Riau.Padahal jalan ini merupakan akses utama yang menghubungkan ke Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru. Mahasiswa ini baru tiba sore tadi setelah menempuh jalan darat dari Merak.Suasana kerusuhan di lokasi mencekam 

Mereka kecewa dengan panitia yang tak menyambut kedatangan mereka. Tak hanya itu, dalam orasinya mereka kecewa karena tak difasilitasi tempat penginapan.Mereka membakar kayu di tegah badan jalan, menghancurkan kaca halte bus dan gelanggang remaja yang juga dijadikan sebagai tempat pelaksanaan Kongres HMI.Akibat aksi demo mereka, ruas jalan Sudirman macet total. Dari arah Bandara SSK menuju kawasan pusat kota mereka blokir.Anehnya, sudah satu jam mereka memblokir jalandan merusak fasilias publik, tak ada satupun aparat keamanan yang datang. Situasi di depan pelaksanaan kongres masih mencekam.




Sumber : detik

Thursday, November 19, 2015

Sultan Hassanal Bolkiah, Raja Muslim Terkaya di Muka Bumi



Pria itu duduk di buritan sampan. Tangannya tangkas memegang kemudi. Mengendalikan perahu yang melaju perlahan, menyusuri Sungai Brunei.

Dia tak sendiri. Beberapa penumpang tampak terlibat pembicaraan hangat, mendengar cerita si tukang perahu. Kepada penumpang yang ternyata pelancong asal Indonesia itu, tukang perahu bercerita tentang kehidupan pribadi dan negerinya, Brunei Darussalam.

“Saya dapat 10 ribu Dollar Brunei (sekitar Rp 95 juta) dari Sultan untuk membeli engine perahu ini,” kata tukang perahu. Sepanjang perjalanan tiada habisnya dia merasa berhutang budi pada penguasa Brunei, Sultan Hassanal Bolkiah.

Sebelum menjadi tukang perahu, pria itu mengaku hanyalah pengangguran. Kemudian dia berinisiatif menulis surat kepada sang Sultan. Mengadukan nasib keluarga. Ternyata pesan itu dibalas dengan bantuan.

“Sultan kasih yang tidak kerja. Saya punya anak sebelas. Tak ada kerja,” katanya dalam video amatir itu.

Sultan Hassanal Bolkiah yang diceritakan tukang perahu itu adalah penguasa tertinggi negeri kecil di ujung utara Pulau Kalimantan. Dia berkuasa atas Brunei Darussalam sejak 4 Oktober 1967.

Sultan ke-29 Brunei ini memang sangat kaya raya. Disebut-sebut menerima warisan kekayaan dari sang ayah, Omar Ali Saifuddin III, sebesar US$ 40 miliar (sekitar Rp 530 triliun).

Setelah hampir setengah abad memimpin, harta keluarga itu perlahan berkurang. Tapi mungkin inilah yang disebut ‘kekayaan tak habis hingga tujuh turunan’. Dua tahun silam, laman The Richest menulis kekayaan bersih Sultan Bolkiah mencapai US$ 20 miliar atau sekitar Rp 261,5 triliun.

Jumlah itu menempatkannya sebagai raja ke dua terkaya sedunia. Angkanya dibawah Bumibol Adulyadej, Raja Thailand yang memiliki harta mencapai US$ 30 atau sekitar Rp 392 triliun. Namun dari deretan penguasa muslim, kekayaan Raja Brunei masih nomor wahid.

Aset Sultan Bolkiah tak hanya terhampar di dalam negeri. Melainkan juga tersebar di luar negara. Sebut saja rumah mewah di California, Amerika Serikat. Harganya mencapai US$ 48 juta atau sekitar Rp 627,7 miliar. Selain itu, ada pula aset di Las Vegas dan negara lainnya.

***

Perahu masih melaju. Sang nakhkoda terus melanjutkan kisah kedermawanan Sultan Brunei. Tukang perahu yang masih memiliki tanggungan lima anak dan satu istri ini mengaku juga mendapat bantuan 70 ribu Dollar Brunei atau sekitar Rp 664 juta untuk lima tahun sebagai biaya hidup sehari-hari.

“Setiap lima tahun habis, sambung lagi, sambung lagi. Mesti tidak kerja, kalau kerja tidak boleh,” kata dia.

Keluaraga lain yang kurang mampu juga mendapat bantuan seperti tukang perahu itu. Sultan Bolkiah juga selalu membagi-bagikan uang saat hari besar umat Muslim. “Setiap hari raya, Isra Miraj, selalu dikasih duit. Kalau Maulid, hanya makanan free,” beber sang tukang perahu.

Sultan Bolkiah memang kerap membuka pintu Istana Nurul Iman, yang dibangun dengan biaya Rp 4,5 triliun, untuk rakyatnya. Berbagai acara, baik kenegaraan maupun keagamaan, selalu digelar dengan meriah di istana dengan lantai seluas 2.152.782 kaki persegi itu. Saat perayaan itulah Sultan Bolkiah menunjukkan berbagai koleksi harta bendanya.

Salah satunya, mobil Rolls-Royce berlapis emas. Mobil itu kerap dipakai berparade. Dipamerkan di depan rakyat Brunei yang berdiri di sepanjang jalan. Dengan gagah, sang sultan menunggang kuda besi berlapis emas 24 karat tersebut.

Itu baru satu. Dalam garasi raksasanya masih tersimpan ribuan mobil mewah kelas dunia. Menurut Guiness World Records, Sultan Bolkiah memiliki 600 mobil Rolls-Royce, 450 lebih Ferrari, dan 134 Koenigseggs. Total koleksi itu diperkirakan lebih dari 7.000 buah. Nilainya lebih dari US$ 789 juta atau sekitar Rp 10 triliun.

***

Untuk membantu rakyatnya, Sultan Bolkiah membentuk Yayasan Sultan Haji Hassanal Bolkiah (YSHHB) pada 5 Oktober 1992. Yayasan ini menyalurkan bantuan dalam berbagai bidang, mulai keagamaan hingga pendidikan.

“Kalau saya tidak punya pekerjaan, saya nulis surat ke Sultan menceritakan keadaan saya. Tidak boleh bohong,” kata tukang perahu itu.

Surat-surat yang masuk itu lantas diperiksa oleh staf yayasan sebelum masuk ke istana untuk disetujui Sultan Bolkiah. “Lalu setelah petugas kerajaan memeriksa kebenaran isi surat saya, saya diberi bantuan biaya hidup.”

Kemurahan hati Sultan Bolkiah tak hanya untuk rakyatnya saja. Bapak 12 anak itu juga kerap memberikan bantuan kepada warga di negara lain.

Lihat saja saat terjadi gempa dan tsunami tahun 2004 di Aceh. Sultan Bolkiah menjadi pemimpin negara pertama yang menjejakkan kaki di bumi Serambi Mekah itu. Sumbangan sebesar Rp 23,5 miliar degelontorkan sultan melalui yayasan yang dia bentuk.

“Sultan punya firasat dia mementingkan rakyat, bikin senang rakyat,” tukang perahu itu memuji pemimpinnya.

Yaniey Junaini D'Academy Asia Brunei Darusalam


Gelaran Kontes  D’Academy Asia Grup A yang terdiri dari empat finalis Yani Junaini (Brunei Darussalam), Irwan (Indonesia), Mimilfly (Malaysia), dan Abby Tinara (Singapura) pada malam pertama 17 November 2015 bersaing ketat untuk dapat lolos ke babak berikutnya, karena disetiap episodenya yang dilaksanakan selama 2 hari akan ada satu yang TERSENGGOL.

Keempat finalis Grup A pada malam pertama tampil sangat gemilang, mereka berusaha menampilkan yang terbaik bagi negara yang diwakilinya. Sehingga pemirsa televisi baik yang ada di studio televis Indosiar maupun di rumah sangat terhibur oleh adanya program D'Academy Asia tersebut.

Satu per satu para finalis tampil dan para komentator memberikan ulasan dari setiap finalisnya, hingga pada penghujung acara Juri yang menilai secara online dari tempatnya masing-masing memberikan nilai sementara bagi keempat kontestan tersebut.

Hasil sementara Poin tertinggi diperoleh oleh finalis dari negara Brunei Darusalam,Yaniey Junaini dengan total poin yang didapat dari ke empat Juri adalah 324 Poin.
Yaniey Junaini yang sejak lama mendambakan untuk dapat mengikut Kontes Dangdut Academy Indosiar, kini impiannya terwujud dengan mengikuti Kontes D'Academy Asia sebagai perwakilan negara Brunei Darusalam. 
Telewicara Yaniey - Dukungan dari Era Wijaya 18 November 2015
Kecintaannya terhadap musik dangdut tanah air bukan hanya dilatih saat menghadapi kompetisi DA Asia, namun keseharian Yaniey Junaini dalam setiap mengisi acara panggung hiburan di negaranya Brunei Darusalam tidak lepas dari lagu dangdut. Bahkan penyanyi dangdut lokal dari Indonesia adalah pasangan duet Yaniey dalam menyanyikan lagu-lagu dangdut dalam setiap pementasannya .

D'academy Asia 5 Nama Peserta Brunei Darusalam



Dacademy Asia It's getting bigger! Diajang Kontes Dacademy Asia 2015-2016 Indonesia mengusung 5 penyanyi dangdut jebolan DAcdaemy 2 dan DAacdemy 2 yaitu Lesti, Aty, Irwan, Evi dan Danang. Dangdut academy Asia It's getting bigger! akan segera ditayangkan televisi Indosiar mulai tanggal 16 November 2015 mulai Jam 18.00 wib.

Brunei Darusalam yang merupakan salah satu negara peserta D'Academy Asia Indosiar  tentunya juga bakal mengirimkan 5 Peserta.

Kelima peserta perwakilan dari negara Brunei Darusalam itu nantinya bakal berkompetisi dengan peserta-peserta lainnya dari Negara Malaysia, Singapura dan tentunya Indonesia.

Ini dia 5 Nama Peserta perwakilan Negara Brunei Darusalam, yaitu : Yaniey Junaini, Sai Firsa, Neff Aslee, George Maxson, dan Anna Abdul.
Juri (Judge) Dacademy Asia It's getting bigger! diantaranya ,

    Indonesia : Iis Dahlia , Inul Daratista, Saipul Jamil
    Malaysia : Siti Nurhaliza

5 Hal yang Harus Diperhatikan Jika Mau Turun Berat Badan


Jakarta Jawaban sederhana mengapa orang sulit sekali menurunkan berat badan adalah tidak mampu menahan keinginan untuk makan, sekalipun dalam keadaan kenyang.

Bariatric Physician dan Obesity Consultan dari Mumbai, India, Kiran Rukadikar mengatakan, jika seseorang benar-benar ingin menurunkan berat badan, kendalikan jumlah kalori yang masuk ke tubuh. Jika berlebih dan tidak segera dibakar, kalori bakal berubah jadi lemak yang membuat mereka alami kenaikan berat badan.

Inilah yang harus Anda perhatikan ketika akan menurunkan berat badan seperti dikutip dari situs Times of India, Kamis (22/10/2015).

1. Tidak peduli apakah makanan yang disantap itu rendah gula, rendah lemak, atau bahkan bebas lemak sekali pun kalau dikonsumsi berlebihan dan tidak ada proses pembakaran bakal berubah jadi lemak.

2. Hindari makan malam atau makan terakhir sebelum pukul 20.00.

3. Makan sayuran, buah-buahan, secukupnya. Jangan lupa susu untuk mencukupi kebutuhan protein yang membuat kenyang lebih lama.

4. Jangan lupa aktivitas fisik, karena melakukan itu selama 90 menit dapat membakar kalori yang masuk.

5. Intinya, miliki keseimbangan asupan makanan.





Sumber : Liputan6

Tuesday, November 17, 2015

Asal - usul kota pekanbaru


Nama Pekanbaru dahulunya dikenal dengan nama “Senapelan” yang saat itu dipimpin oleh seorang Kepala Suku disebut  Batin. Daerah ini terus berkembang  menjadi kawasan pemukiman baru dan seiring waktu berubah menjadi Dusun Payung Sekaki yang terletak di muara Sungai Siak.

Pada tanggal 9 April tahun 1689, telah diperbaharui sebuah  perjanjian antara Kerajaan Johor dengan Belanda (VOC) dimana dalam perjanjian tersebut Belanda diberi hak yang lebih luas. Diantaranya pembebasan cukai dan monopoli terhadap beberapa jenis barang dagangan. Selain itu Belanda juga mendirikan Loji di Petapahan yang saat itu merupakan kawasan yang maju dan cukup penting.

Karena kapal Belanda tidak dapat masuk ke Petapahan, maka Senapelan menjadi tempat perhentian kapal-kapal Belanda, selanjutnya pelayaran ke Petapahan dilanjutkan dengan perahu-perahu kecil. Dengan kondisi ini, Payung Sekaki atau Senapelan menjadi tempat penumpukan berbagai komoditi perdagangan baik dari luar untuk diangkut ke pedalaman, maupun dari pedalaman untuk dibawa keluar berupa bahan tambang seperti timah, emas, barang kerajinan kayu dan hasil hutan lainnya.

Terus berkembang, Payung Sekaki atau Senapelan memegang peranan penting dalam lalu lintas perdagangan. Letak Senapelan yang strategis dan kondisi Sungai Siak yang tenang dan dalam membuat perkampungan ini memegang posisi silang baik dari pedalaman Tapung maupun pedalaman Minangkabau dan Kampar. Hal ini juga merangsang berkembangnya sarana jalan darat melalui rute Teratak Buluh (Sungai Kelulut), Tangkerang hingga ke Senapelan sebagai daerah yang strategis dan menjadi pintu gerbang perdagangan yang cukup penting.

Perkembangan Senapelan sangat erat dengan Kerajaan Siak Sri Indra Pura. Semenjak Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah menetap di Senapelan, beliau  membangun Istana di Kampung Bukit dan diperkirakan Istana tersebut terletak disekitar lokasi Mesjid Raya sekarang. Sultan kemudian berinisiatif membuat pekan atau pasar di Senapelan namun tidak berkembang. Kemudian usaha yang dirintis tersebut dilanjutkan oleh putranya  Raja Muda Muhammad Ali yang bergelar Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazamsyah meskipun lokasi pasar bergeser di sekitar Pelabuhan Pekanbaru sekarang.

Akhirnya menurut catatan yang dibuat oleh Imam Suhil Siak, Senapelan yang kemudian lebih popular disebut Pekanbaru resmi didirikan pada tanggal 21 Rajab hari Selasa tahun 1204 H bersamaan dengan 23 Juni 1784 M oleh Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazamsyah dibawah pemerintahan Sultan Yahya yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kota Pekanbaru.

Sejak ditinggal oleh Sultan  Muhammad Ali Abdul Jalil Muazamsyah, penguasaan Senapelan diserahkan kepada Datuk Bandar yang dibantu oleh empat Datuk besar yaitu Datuk Lima Puluh, Datuk Tanah Datar, Datuk Pesisir dan Datuk Kampar. Mereka tidak memiliki wilayah sendiri tetapi mendampingi Datuk Bandar. Keempat Datuk tersebut bertanggungjawab kepada Sultan Siak dan jalannya pemerintahan  berada sepenuhnya ditangan Datuk Bandar.

Selanjutnya perkembangan tentang pemerintahan di Kota Pekanbaru selalu mengalami perubahan :

    SK Kerajaan Bershuit van Inlandsch Zelfbestuur van Siak No. 1 tanggal 19 Oktober 1919, Pekanbaru bagian dari Kerajaan Siak yang disebut District.
    Tahun 1932 Pekanbaru masuk wilayah Kampar Kiri dipimpin  oleh seorang Controleor berkedudukan di Pekanbaru.
    Tanggal 8 Maret 1942 Pekanbaru dipimpin oleh seorang Gubernur Militer Go Kung, Distrik menjadi GUM yang dikepalai oleh GUNCO.
    Ketetapan Gubernur Sumatera di Medan tanggal 17 Mei 1946 No. 103,   Pekanbaru dijadikan daerah otonom yang disebut Haminte atau Kota B.
    UU No.22 tahun 1948 Kabupaten Pekanbaru diganti dengan Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru diberi status Kota Kecil.
    UU No.8 tahun 1956 menyempurnakan status Kota Pekanbaru sebagai Kota Kecil.
    UU No.1 tahun 1957 status Pekanbaru menjadi Kota Praja.
    Kepmendagri No. 52/1/44-25 tanggal 20 Januari 1959 Pekanbaru   menjadi Ibukota Propinsi Riau.
    UU No.18 tahun 1965 resmi pemakaian sebutan Kotamadya Pekanbaru.
    UU No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah sebutan Kotamadya berubah menjadi Kota Pekanbaru.

PEKANBARU SEBAGAI IBU KOTA PROPINSI  RIAU

Berdasarkan Penetapan Gubernur Sumatera di Medan No 103 tanggal 17 Mei 1956, Kota Pekanbaru dijadikan Daerah Otonomi yang disebut Harminte (kota Baru) sekaligus dijadikan Kota Praja Pekanbaru.

Dan pada tahun 1958, Pemerintah Pusat yang dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri RI  mulai menetapkan ibukota Provinsi Riau secara permanen. Sebelumnya Kota Tanjung Pinang Kepulauan Riau ditunjuk sebagai ibu kota propinsi hanya bersifat sementara. Dalam hal ini Menteri Dalam Negeri RI telah mengirim surat kawat kepada Gubernur Riau tanggal 30 Agustus 1958 No. Sekr. 15/15/6.

Untuk menanggapi maksud surat  kawat tersebut, dengan penuh pertimbangan yang dapat dipertanggungjawabkan, maka Badan Penasehat meminta kepada Gubernur supaya membentuk suatu Panitia Khusus. Dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Swatantra tingkat I Riau tanggal 22 September 1958 No. 21/0/3-D/58 dibentuk panitia Penyelidik Penetapan Ibukota Daerah Swantantra Tingkat I Riau.

Panitia ini telah berkeliling ke seluruh daerah di Riau untuk mendengar pendapat pemuka masyarakat, penguasa Perang Riau Daratan dan Penguasa Perang Riau Kepulauan. Dari angket langsung yang diadakan panitia tersebut, maka diambillah ketetapan bahwa kota Pekanbaru terpilih sebagai ibukota Propinsi Riau. Keputusan  ini langsung disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri RI. Akhirnya tanggal 20 Januari 1959 dikeluarkan Surat Keputusan dengan No. Des 52/1/44-25 yang menetapkan Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau sekaligus Pekanbaru memperoleh status Kotamadya Daerah Tingkat II Pekanbaru.

Untuk merealisasi ketetapan tersebut, pemerintah pusat membentuk Panitia Interdepartemental, karena pemindahan ibukota dari Tanjungpinang ke Pekanbaru menyangkut kepentingan semua Departemen. Sebagai pelaksana di daerah dibentuk suatu badan di Pekanbaru yang diketuai oleh Penguasa Perang Riau Daratan Letkol. Kaharuddin Nasution.

Sejak itulah mulai dibangun Kota Pekanbaru dan untuk tahap pertama mempersiapkan sejumlah bangunan dalam waktu singkat agar dapat menampung pemindahan kantor dan pegawai dari Tanjungpinang ke Pekanbaru. Sementara persiapan pemindahan secara simultan terus dilaksanakan, perubahan struktur pemerintahan daerah berdasarkan Panpres No. 6/1959 sekaligus direalisasi.

Gubernur Propinsi Riau Mr. S. M. Amin digantikan oleh Letkol Kaharuddin Nasution yang dilantik digedung Sekolah Pei Ing Pekanbaru tanggal 6 Januari 1960. Karena Kota Pekanbaru mempunyai gedung yang representatif, maka dipakailah gedung sekolah Pei Ing untuk tempat upacara.

Jawaban Sultan Brunei atas kecaman Barat terhadap penerapan Syari'ah Islam


BANDAR SERI BEGAWAN – Setelah Brunei Darussalam memutuskan untuk menerapkan Syari’at Islam di negaranya, banyak pihak yang anti Syari’ah terguncang. Media Barat ramai-ramai mengecam kebijakan tersebut, menganggap bertentangan dengan hukum internasional, melanggar hak asasi manusia, serta kecaman keras lain yang tidak pantas. Para selebriti dunia pun turut ambil bagian dalam aksi protes tersebut dengan memboikot hotel milik Sultan.

Kecaman tersebut juga ditujukan kepada diri pribadi Sultan Brunei yang merupakan kekuatan besar di balik penerapan Syari’ah Islam di Brunei. Mereka mencari-cari kesalahan pribadi sang Sultan, serta membuat fitnah terhadap keluarganya. Media-media Indonesia pun ikut memberondong kebijakan tersebut dengan aneka fitnah yang keji.

Kecaman tersebut tentu saja aneh dan tidak beralasan. Karena penerapan Syari’at Islam di Brunei berlaku untuk negara Brunei, dan yang mendapat dampak dari kebijakan tersebut adalah penduduk Brunei. Akan tetapi, kebijakan penerapan Syari’at Islam membuat banyak pihak yang merasa terganggu kepentingannya mencari celah untuk menggembosi kebijakan tersebut.

Berikut jawaban tegas dari Sultan Brunei Hassanal Bolkiah terkait kecaman keras yang ditujukan atas kebijakan penerapan Syari’ah Islam di negaranya, sebagaimana dilansir oleh My News Hub, Kamis (8/5/2014).

“Di negara Anda, Anda mengklaim menerapkan kebebasan berbicara, kebebasan pers, kebebasan beragama, dan sebagainya. Hal tersebut ada dalam konstitusi Anda dan sistem politik Anda, identitas nasional Anda, hak Anda dan cara hidup Anda.”

“Di negara kami, kami mempraktekkan budaya Melayu, Islam, Sistem Monarki, dan kita akan menerapkan hukum dan Syariah Islam. Islam adalah konstitusi kami, identitas nasional kami, hak kami, dan cara hidup kami,”

“Kami mungkin menemukan celah (kelemahan) dalam sistem hukum dan peradilan Anda, dan Anda mungkin menemukan hal yang sama pada kami, tapi ini adalah negara kami. Sama seperti Anda yang mempraktikkan hak Anda untuk menjadi gay, dll untuk kehidupan Anda di duni ini. Sedangkan kami mempraktekkan hak-hak kami untuk menjadi Muslim untuk kehidupan di dunia dan akhirat.”

“Ini adalah sebuah negara Islam yang mempraktekkan hukum Islam. Mengapa Anda tidak khawatir tentang anak-anak Anda yang ditembak mati di sekolah-sekolah, khawatir tentang penjara-penjara Anda yang tidak mampu untuk menampung narapidana, khawatir tentang tingginya tingkat kejahatan, khawatir tentang tingginya tingkat bunuh diri dan aborsi, khawatir tentang apa saja yang seharusnya Anda khawatirkan di negara Anda. Sebagian besar agama menentang homoseksualitas, itu bukanlah sesuatu yang baru.”

“Pada saat Anda mendengar bahwa Islam dan Muslim membuat sikap dan berusaha untuk meneguhkan kembali iman mereka, Anda menghakimi, Anda melakukan boikot, Anda mengatakan bahwa itu salah, itu bodoh, itu biadab.”

“Sekali lagi, seharusnya Anda fokus terhadap kekhawatiran-kekhawatiran yang telah saya sebutkan sebelumnya. Apakah tidak salah [hukum] yang membolehkan senjata mematikan? Apakah tidak salah [hukum] yang membolehkan bayi yang belum lahir dibunuh? Apakah tidak salah [hukum] yang membolehkan gaya hidup yang menghasilkan AIDS dan terputusnya generasi?”

“Mengapa Anda begitu peduli terhadap apa yang terjadi di sini, di sebuah negara Islam, sedangkan pada saat yang sama Anda bahkan tidak membuka mata tentang apa yang terjadi di Suriah, Bosnia, Rohingya, Palestina, dan lain-lain?”

“Ribuan orang terbunuh di sana dan Anda tidak peduli, tidak ada seorangpun yang terbunuh di sini di bawah hukum Syari’ah ini, dan Anda begitu meributkannya, bahkan pada saat warga di sini yang langsung terkena dampaknya, menerimanya dengan damai.”

“Hukuman mungkin keras tetapi tidak berarti bahwa ini lebih mudah untuk dilakukan. Ada proses yang harus dilalui sebelum suatu hukuman yang sebenarnya dijatuhkan. Kami baik-baik saja dengan ini, dan kami senang.”

Horeee! Pekanbaru Hujan, Warga Kembali Hirup Udara Segar


Pekanbaru - Pagi ini langit Pekanbaru terlihat cerah setelah diguyur hujan deras pada Selasa (27/10) malam. Banyak warga yang kembali melakukan olahraga pagi.

Pagi ini, Rabu (28/10/2015) suasana Pekanbaru terlihat terang. Udara sejuk, dan pemandangan cerah terlihat. Asap yang sebelumnya pekat mengepung kota Pekanbaru, kini terlihat tipis.

Kondisi udara ini pun dimanfaatkan warga untuk keluar rumah pagi ini. Banyak warga berjalan kaki untuk sekedar menghirup udara segar. Sebagian juga terlihat jogging di saat udara membaik.

"Alhamdulilah, tadi malam hujan deras, pagi ini udara segar. Saya pun berkesempatan untuk olahraga pagi. Sudah lama kita tak bisa olahraga karena asap," ujar Topan (45) warga Jl Garuda Sakti, Panam, Kec Tampan, Pekanbaru.

Tidak hanya urusan olahraga saja. Pagi ini aktivitas sekolah yang sempat diliburkan kembali masuk. Memang sebelumnya, dijadwalkan hari ini seluruh sekolah masuk setelah dua hari libur.

Namun rencananya masuknya para murid ini hanya sekadar mengambil tugas untuk dikerjakan di rumah.

"Tapi tadi kita dapat kabar dari sekolah, kita masuk seperti biasa, tidak hanya sekedar ambil tugas. Sekolah akan kembali normal, karena asap hilang," kata Ahmad Zuhri siswa SMA kelas 2 di Pekanbaru.

Tidak saja Pekanbaru, Kota Batam juga pagi ini dilanda hujan lebat setelah cukup lama tak dilanda hujan yang lebat. Akibat kurangnya curah hujan di Batam, hingga kini waduk penampungan air hujan untuk kebutuhan air minum warga Batam masih mengalami kekeringan.

Perusahaan pengelola air bersih Kota Batam PT Adhya Tirta Batam (ATB) saat ini masih melakukan penggiliran aliran air bersih ke ribuan pelanggan dan warga. Selain itu, kabut asap juga kerap melanda langit Batam. Hanya saja kabut asap tersebut adalah kabut asap kiriman dari Pulau Sumatera dan Kalimantan.

sumber: detikcom


Warga Pekanbaru Diminta Waspada Wabah Penyakit di Musim Penghujan


PEKANBARU - Walikota Pekanbaru meminta warga untuk selalu waspada dan menjaga kebersihan lingkungan guna menghindari mewabahnya penyakit yang biasa datang saat musim penghujan seperti saat ini. Imbauan Walikota tersebut sebagaimana disampaikan Kabag Humas Pemko Pekanbaru Alek Kurniawan.


"Kami mengimbau masyarakat untuk hidup bersih, buanglah sampah pada tempat yang sudah disediakan dan juga jangan seenaknya membuang sampah di parit karena ini akan menyumbat saluran air sehingga jika nanti air tergenang akan mengundang nyamuk untuk bertelur dan timbullah jentik-jentik nyamuk DBD yang akhirnya akan berakibat fatal," ujar Alek Kurniawan, Senin (16/11/2015).


Kabag Humas mengatakan, Walikota juga mengimbau kepada RT dan RW untuk menggalakkan gotong-royong masyarakat di lingkungannya. "Bersihkan selokan yang biasa jadi rumah nyamuk, parit-parit yang tersumbat itu dibersihkan juga. Karena dengan lingkungan yang bersih maka segala penyakit bisa kita hindari terutama penyakit DBD. Dengan lingkungan yang bersih juga maka Pekanbaru sebagai Kota yang madani yang menjadi program dari Pak Wali juga akan bisa kita capai," jelas Kabag Humas.


Dia juga meminta kepada dinas terkait untuk secara aktif turun ke lapangan. Jangan hanya menunggu laporan yang masuk saja. "Turun dan lihat langsung ke lapangan. Lihat apa saja yang kurang di lapangan, benahi dan jangan sampai merugikan masyarakat. Karena saya dapat laporan dari masyarakat di beberapa ruas jalan masih banyak sampah-sampah yang dibiarkan lama dan tidak diangkut. Ini tentu akan menyebabkan penyakit, belum lagi bau yang ditimbulkan. Sekali lagi kami minta dinas terkait untuk aktif," tutup Alek Kurniawan.

sumber : goriau

Asal usul negara brunei darussalam



Silsilah kerajaan Brunei didapatkan pada Batu Tarsilah yang menuliskan Silsilah Raja-Raja Brunei yang dimulai dari Awang Alak Betatar, raja yang mula-mula memeluk agama Islam (1368) sampai kepada Sultan Muhammad Tajuddin (Sultan Brunei ke-19, memerintah antara 1795-1804 dan 1804-1807).

Brunei adalah sebuah negara tertua di antara kerajaan-kerajaan di tanah Melayu. Keberadaan Brunei Tua ini diperoleh berdasarkan kepada catatan Arab, Cina dan tradisi lisan. Dalam catatan Sejarah Cina dikenal dengan nama Po-li, Po-lo, Poni atau Puni dan Bunlai. Dalam catatan Arab dikenali dengan Dzabaj atau Randj.

Catatan tradisi lisan diperoleh dari Syair Awang Semaun yang menyebutkan Brunei berasal dari perkataan baru nah yaitu setelah rombongan klan atau suku Sakai yang dipimpin Pateh Berbai pergi ke Sungai Brunei mencari tempat untuk mendirikan negera baru. Setelah mendapatkan kawasan tersebut yang memiliki kedudukan sangat strategis yaitu diapit oleh bukit, air, mudah untuk dikenali serta untuk transportasi dan kaya ikan sebagai sumber pangan yang banyak di sungai, maka mereka pun mengucapkan perkataan baru nah yang berarti tempat itu sangat baik, berkenan dan sesuai di hati mereka untuk mendirikan negeri seperti yang mereka inginkan. Kemudian perkataan baru nah itu lama kelamaan berubah menjadi Brunei.

Replika stupa yang dapat ditemukan di Pusat Sejarah Brunei menjelaskan bahwa agama Hindu-Buddha pada suatu masa dahulu pernah dianut oleh penduduk Brunei. Sebab telah menjadi kebiasaan dari para musafir agama tersebut, apabila mereka sampai di suatu tempat, mereka akan mendirikan stupa sebagai tanda serta pemberitahuan mengenai kedatangan mereka untuk mengembangkan agama tersebut di tempat itu. Replika batu nisan P'u Kung Chih Mu, batu nisan Rokayah binti Sultan Abdul Majid ibni Hasan ibni Muhammad Shah Al-Sultan, dan batu nisan Sayid Alwi Ba-Faqih (Mufaqih) pula menggambarkan mengenai kedatangan agama Islam di Brunei yang dibawa oleh musafir, pedagang dan mubaligh-mubaliqh Islam, sehingga agama Islam itu berpengaruh dan mendapat tempat baik penduduk lokal maupun keluarga kerajaan Brunei.

Islam mulai berkembang dengan sangat sangat greget pesat di Kesultanan Brunei sejak Syarif Ali diangkat menjadi Sultan Brunei ke-3 pada tahun 1425 M karena sultan yang sebelumnya mengahwini puterinya dengan Syarif Ali. Sultan Syarif Ali adalah seorang Ahlul Bait dari keturunan / pancir dari Cucu Rasulullah Shalallahualaihi Wassallam yaitu Amirul Mukminin Hasan / Syaidina Hasan sebagaimana yang tercantum dalam Batu Tarsilah / prasasti dari abad ke-18 M yang terdapat di Bandar Sri Begawan, Brunei. Keturunan Sultan Syarif Ali ini kemudian juga berkembang menurunkan Sultan-Sultan disekitar wilayah Kesultanan Brunei yaitu menurunkan Sultan-Sultan Sambas dan Sultan-Sultan Sulu.

Kata Darussalam, istilah dalam bahasa Arab untuk "Tempat yang Damai" atau "Rumah Keamanan", disematkan pada abad ke-15 oleh Sultan ke-3, Syarif Ali, untuk menegaskan Islam sebagai agama negara, serta untuk meningkatkan penyebarannya.

Monday, November 16, 2015

Pelantun 'Welcome to my paradise' berasal dari pekanbaru


PEKANBARU - Bagi pecinta musik tanah air khususnya anak muda Kota Pekanbaru, Riau, tentunya sudah tidak asing lagi dengan pelantun musik reggae yang berjudul "Welcome To My Paradise". Namun tidak banyak juga yang tahu bagaimana perjuangan penyanyi asal Kota Pekanbaru yang punya nama lengkap Steven Nugraha Kaligis atau yang biasa dikenal dengan nama Tepenk ini, bisa sukses di belantika musik nasional.


Ternyata kesuksesannya menjadi artis top penuh dengan perjuangan dan rintangan, seperti cerita Stevan, Minggu (15/11/2015). Pada kesempatan itu, dirinya mengisahkan dari mulai awal kariernya di Pekanbaru sampai akhirnya sukses menjadi artis ibu kota.


Saat kelas 2 SMA, Stevan memutuskan untuk pindah dari Pekanbaru menuju Jakarta. Langkah ini ia ambil lantaran tekad yang kuat ingin berprofesi menjadi seorang musisi tulen di Indonesia. Dengan modal nekat, dia berangkat sendiri menuju Tanjung Duren, karena pada waktu itu yang ada dalam benaknya ialah hanya ingin melanjutkan karir untuk ngeband.


"Di Pekanbaru pada saat itu cukup banyak kendala, khususnya untuk merekam suatu karya musik, biayanya cukup mahal, apalagi saat itu belum terdapat sistem digital musik recording seperti saat ini, dulu kan masih pakai pita untuk produksi recording analog," cerita Steven, Minggu (15/11/2015) melalui handphonenya.


Stevan juga mengaku, talenta di bidang musik ini telah ia asah sejak SMP, saat itu ia sangat menggemari The Beatles, The Rollingstones hingga Metallica yang kerap ia nyanyikan saat pensi (pentas seni). Bakat musiknya pun menurun dari kedua orang tuanya, dimana sang ayah merupakan seorang drummer dan ibunya juga penyanyi yang sukses di Pekanbaru, bahkan sampai Singapore dan Malaysia.


"Wajar dong kalau gue demen musik, keluarga gue pemusik semua, termasuk adik gue Micky yang jadi juara Akademi Fantasi Indosiar," ungkapnya dengan logat Betawi.

Ditanya soal kesibukanya setelah menikah, Stevan mengaku, saat ini sedang mempersiapkan single dan album terbarunya. Namun sayang dia tidak mau memberikan bocoran judul lagunya tersebut. "Kalau dibocorin sekarang, nanti bisa kacau, biar penasaran ditunggu aja ya, yang jelas judul albumnya Penawar Rindu," tukasnya sambil tertawa.


Ditanya apakah ada rencana pulang ke Pekanbaru, Stevan mengaku rindu berat dengan dengan kota kelahirnya itu. "Wah kalau rencana pasti bro, sudah kangen berat nih. Insya allah selesai menggarap album baru nanti kita jumpa di kedai kopi Pasar Kodim," candanya.


Berikut ini adalah kisah perjalanan karier lengkapnya Steven menjadi penyanyi di Jakarta


Setelah lulus SMA di Jakarta, Steven kemudian melanjutkan studi ke perguruan tinggi Atma Jaya, namun tidak sampai tamat. Dan pindah kampus ke Universitas Borobudur, Jakarta Timur. Disinilah merupakan fase-fase awal Steven menekuni bakatnya menjadi seorang anak band. Dia bekerja menjadi seorang penjaga studio musik di daerah Pondok Kelapa. Dia bekerja sebagai penjaga studio lantaran subsidi dari orang tuanya saat itu sudah dihentikan, yang terfikir olehnya adalah survive hidup di Jakarta.


“Gue musti tanggung jawab dan jaga studio waktu itu, kerena lumayan dapet jatah Rp.1000 per nyatet schedule, itu sekitar tahun 1997-1998, duit segitu lumayan gede waktu itu lo. Kalau pas libur terkadang iseng-iseng ngamen juga di By Pass, Komdak, UI Salemba hingga Pulo Gadung, semuanya buat tambahan dana kuliah, walaupun akhirnya gue berhenti kuliah dan lebih memilih ngeband aja deh. Gue pilih nyebrang dan gue akan tanggung resikonya sendiri!,” ungkap Tepenk.


Di studio daerah Pondok Kelapa inilah, ihwal Tepenk mengawali pertemuan dengan Erwin dan Bores. Mereka rekan sejawat di band yang mereka namakan Scope band. Mulai rutin ngeband bareng dan tampil di beberapa iven musik dengan membawakan lagu-lagu band trash metal seperti Korn, Rage Againts The Machine hingga lagu-lagu Seattle Sound yang saat itu sedang mewabah generasi muda di indonesia, khusunya di Jakarta.


Tepat pada tahun 1999 Tepenk mulai produktif menulis lirik dan konsen mengkreasikan musiknya bersama Scope, salah satunya ia menulis lirik ‘Bunga Mimpi’ yang masuk di album debut Scope Proses pada tahun 1999. Tahun itu dia bertemu Riko Murry yang membantu Scope untuk line up drum.


Dengan Riko inilah, akhirnya Scope masuk ke Studio rekaman di Billboard, band beraliran Alternative Rock tersebut mulai produktif menelurkan karya-karya demo musiknya. Alhasil Scope di kontrak dengan durasi selama 3 tahun dan menelurkan 3 album hingga tahun 2003.


Seiring berjalanya waktu kerjasamanya dengan Riko berakhir pasca album pertama, kedua pihak sepakat tidak bisa melanjutkan bermusik lagi dengan alasan berbeda arah (konsep) dalam menciptakan lagu-lagu. Scope akhirnya mendapatkan drummer baru yakni Gocay Aci di album kedua dengan salah satu hits yang meledak pada saat itu adalah ‘Over Dongo’ di tahun 2001-2002 lewat album Bergerak


"Gue orangnya memang tidak pernah puas dengan satu karya, walaupun pada saat itu gue dengerinnya musik rock, tetapi gue nontonnya malah musik reggae atau sebaliknya. Nah dari situlah gue kenalan sama Tony Q Rastafara dan mengajak kerjasama kontribusi di lagu ‘Nyantai’," tukasnya.


Pada album ketiga Boneka, Scope turut menjalin kerjasama dengan Imanez di lagu ‘Gue Fallin’, menurut Steven, sosok almarhum itu merupakan musisi tulen yang memang pure (tulus). "Dia adalah seorang musisi besar yang engga sok-sokan, karena gue di industri musik saat itu baru, sementara beliau udah kapalan. Imanez memberi makna pelajaran baru dan gue liat cara kerjanya sangatrofesional," jelasnya lagi.


Di posisi titik puncak ketenaran, Scope justru diterpa badai yang sangat kuat sehingga band ini terpaksa vakum, disaat kontraknya belum rampung justru di putus semena-mena oleh pihak label, yang menurutnya itu pun dengan alasan yang tidak logis.


“Saat itu gue sampai jual mobil dan sound-system, terpaksa gue harus memulai semua ini dari awal lagi, terpaksa rutin ngamen lagi deh di bis -bis kota jurusan Bulungan dan saat itu ada aja orang yang kenal muka gue pas ngamen, "lho kan mas yang ngeband di televisi itu ya" dan gue menerima itu semua bukan sebagai hinaan, justru pecutan karena pada saat itu orangtua di Pekanbaru taunya gue disini udah mapan. Nyatanya gue harus tetap survive lagi walupun harus ngamen demi sesuap nasi," ceritanya lagi.


Selama dua tahun berjalan, ternyata diam-diam dirinya menciptakan lagu-lagu Reggae seperti ‘Mendingan’ dan ‘Welcome to My Paradise’ dan diluar dugaan ternyata karyanya diterima seorang bernama Delta Agung yang saat itu membantunya sampai proses rekaman. Stevan pun akhirnya menyulap tempat nongkrongnya yaitu Wisma Relasi, yang dia ubah menjadi sebuah tempat rekaman musik hingga bisa disebut juga sebagai tempatnya management musik, yang terletak di daerah Kebon Jeruk.


Pada tahun 2004 -2005 dengan tekad yang kuat Stevan akhirnya berhasil membuat album reggae pertamanya dengan merilis album yang bertajuk The Other Side, dengan nama grup band Steven & Coconut Treez.


Meski demikian Stevan juga tidak terlepas dari persoalan pasar, saat itu faktanya musik reggae cukup sulit untuk menembus industri musik tanah air. Ia harus blusukan menawarkan albumnya ke label-label industri musik untuk mendobrak pasar dan melawan genre yang sedang populer di Indonesia. Menurutnya waktu itu industri musik Indonesia cukup meremehkan keberadaan musik reggae. Lewat lagu berbahasa Inggris ‘Welcome to My Paradise’ yang di plot sebagai hits andalan pada album pertama, ternyata mampu menggemparkan pasar industri musik di tanah air hingga mendunia.


Seiring berjalanya waktu, akhirnya Setevan dengan mengejutkan tiba-tiba menyatakan bahwa grup Steven & Coconut Treez harus vakum dan berpindah konsep menjadi solo. Peralihan tersebut terjadi pada tahun 2009 yang saat itu Coconut Treez resmi beranggotakan Teguh (gitar), Aray (gitar), Rival (Bass), Iwano (Keyboard), Gocay Aci (Drum) dan Opa Teddy.


“Walaupun disaat itu gue akhirnya menentukan Coconut Treez musti vakum dan itu gila karena kalo di jalanin saat itu bisa lebih berantakan. Peluang gesekan lebih gede, malah bisa bubar sekalian. Karena kekeluargaan yang bagus pada band ini, kalo reuni kan enak. Pasti ada kangen-kangenannya, saat rasa kangen itu datang kan enak kalo ngeband lagi. Kesepakatan untuk vakum ini rata dan disepakati juga sama tiap personil lainnya” ungkapnya.


Pada tahun 2010 Steven Jam berhasil menelurkan album pertama lewat Feel The Vibration yang lebih kurang berisi sekitar sebelas lagu dengan nuansa yang lebih fresh. Di dalam Steven Jam mayoritas diperkuat oleh addtional player, dia tetap menggandeng Teguh (Tege Dreads), rekan lamanya di Steven & Coconut Treez yang berperan sebagai lead gitar di band Steven Jam.


"Steven Jam ini enerjinya beda lagi alias positive energy, comfortnya beda, polanya gue. Musti gue gawangin lagi dan gue butuh ekstra enerji untuk recording, promo dan lain-lain. Gue nemuin maenan yang musti gue kulik lagi dalam artian pembelajaran lagi dan meningkatkan point individu. Gue harus ngalamin explorasi yang lebih ganas lagi dan itu adalah multi orgasme."tukasnya.


Diakhir bincang-bincang, Stevan juga berpesan kepada generasi muda, khususnya musisi-musisi Pekanbaru, untuk terus berjuang semaksimal mungkin demi meraih cita-citanya.


"Apalagi jaman sekarang semuanya sudah canggih, berebeda di era gue, saat ini sudah didukung dengan sarana yang lebih moderen. Ya walaupun sudah ada sarana itu tetap saja tidak mudah, tapi pada intinya harus bekerja keras dan selalu optimis," pesanya.


Dirinya saat ini juga merasa bangga karena dunia musik khususnya dari hasil karya anak-anak Pekanbaru mulai dikenal dikancah Nasional.


"Seperti Band Geisha, Lyla, belum lagi yang bersolo karier, saat ini sudah mulai dikenal dan tidak lagi dianggap remeh, harapan gue nantinya akan ada generasi penerus dari kota Pekanbaru tercinta ini," pungkasnya.***

Sumber : Goriau

Jeritan Warga Libanon Diperlakukan Beda dengan Bom Paris



SAYA DARI LIBANON.

Sulit bagi saya memperkenalkan diri sebagai seorang penulis. Saya perlu ide untuk memperkenalkan kata-kata yang mudah dan singkat. Tapi untuk pertama kalinya, pengenalan saya ini ternyata tidak sesulit apa yang saya pikirkan.

"Saya dari Libanon."

Libanon adalah negara kecil yang berdiri di antara Suriah dan Israel. Luasnya 10.452 kilometer persegi, jadi, sulit mencari di peta.

Pertama kali, kami mengungkapkan keprihatinan kami terhadap Paris, setelah serangan teror kemarin.

Semua orang tahu apa yang terjadi di Paris dan korban tewas dari serangkaian serangan terencana.

Dan sebaliknya, izinkan saya untuk memberitahu Anda, apa yang setengah dari dunia "tidak" tahu, atau mungkin memilih untuk mengabaikan.

Dua bom bunuh diri terjadi kemarin (dua hari lalu) di Southern Beirut. Empat puluh orang tewas dan 200 luka-luka. Toko rusak, keluarga tewas.

Kami tidak mampu berkata-kata. Saya menonton berita serangan kemarin di Beirut seolah-olah saat melihat televisi, saya melihat program berita yang terus berjalan diulangi, seperti di Paris. Ketidakamanan kami telah terus-menerus merasa di Beirut kini telah kembali lebih kuat dari sebelumnya.

Kami berpikir bahwa serangkaian pemboman yang terjadi di negara kita selama enam tahun telah terakhir. Tapi rupanya tidak.

Serangan Paris yang sama waktunya dengan Beirut, mengingatkan saya pada satu pertanyaan yang mengejutkan: Bagaimana dunia bereaksi secara berbeda terhadap masing-masing?

Saat membuka Facebook, tak lama setelah peristiwa kemarin di Paris, terdapat menu khusus berupa pilihan pemeriksaan keamanan bagi mereka yang tinggal di Paris. Itu membuat lidah saya kelu.

Facebook juga memberi saya pilihan untuk mendukung Perancis dengan mengubah gambar profil saya untuk mamasang benderanya. Presiden dari negara-negara di seluruh dunia menjadi gila tweet dan posting tentang serangan di Perancis.

Tapi di mana negara-negara lain yang telah menderita selama berdiri? Mengapa mereka lupa? Mengapa orang-orang di Timur Tengah tidak memiliki berniat melihat saat serangan bom terjadi?

Mengapa tidak ada pilihan untuk mengubah gambar profil Anda untuk bendera negara kami selama serangan? Dunia mungkin mengklaim bahwa kita sudah terbiasa. Mereka seolah yakin, bahwa Timur Tengah adalah tempat "teror" hidup.

Padahal kita masih pergi ke pekerjaan-paling kami yang di jantung kota Beirut, ibukota Lebanon. Kami masih pergi keluar untuk makan malam di Beirut. Meskipun kita hidup di tengah-tengah apa yang orang sebut "teror," kita hidup itu berani dan cukup baik.

Liputan media menyebabkan orang untuk percaya bahwa Timur Tengah, terutama Lebanon, berada dalam keadaan kondisi berbahaya. Itu sebabnya ketika serangan terjadi, itu dianggap "cukup normal." Media menggambarkan keadaan normal negara lain sebagai damai dan kekerasan gratis.

Saya ingin mengingatkan Anda bahwa semua negara di dunia menghadapi serangan setiap hari dan kematian tidak adil tapi kami hanya tidak selalu tahu itu. Kita tidak tahu tentang mereka karena mereka tidak menunjukkan kepada kami.

Jadi, ketika serangan besar terjadi, karena itu membuat orang kaget dan membuat kita bertanya: Bagaimana bentuk kedamaian itu?

Yang pasti adalah, perdamaian di Timur Tengah sama halnya seperti apa yang dirasakan Eropa. Tapi kenapa media menuliskannya secara berbeda.

Sudah saatnya untuk berhenti dualisme media.

Media massa telah menjelaskan pada negara-negara tertentu secara menyeluruh menghancurkan orang lain. Ini bukan serangan terhadap Paris. Ini bukan serangan terhadap Beirut.

Ini adalah serangan terhadap kemanusiaan. Ini adalah bagaimana kita harus melihat itu. Setiap hari, di suatu tempat di bumi yang luas ini, ribuan orang dibunuh. Dan masih, kita membagi serangan seakan rakyat Eropa lebih berharga dibandingkan di Timur Tengah.

Para pemimpin dunia harus memahami bahwa orang yang tak berdosa di Paris, yang telah tewas, sama dengan mereka yang kehilangan nyawa di negara-negara yang penuh teror dan kekerasan.

Tapi kenapa tidak ada yang berkabung? Tidak ada yang mendukung mereka. Ini satu serangan malam tunggal di Paris telah menjadi norma konstan di Lebanon selama 30 tahun terakhir. Apakah ada yang mendukung kami? Tak seorangpun.

Ketika kita akan memahami bahwa semua kehidupan di bumi ini dihitung? Setiap negara yang menghadapi tragedi harus memiliki "Saya Aman" pilihan di Facebook. Setiap jiwa yang dibunuh harus mendapatkan hashtag juga.

Orang, politisi dan terutama media seharusnya tidak acuh tak acuh terhadap setiap kematian. Kita harus berkabung terhadap setiap kematian manusia dalam serangan itu, tidak terkecuali, tidak ada alasan.

Mari kita berdoa untuk Beirut seperti kita berdoa untuk Paris.

Mari kita berdoa untuk seluruh dunia yang luas ini. Mari kita lihat masing-masing satu sama lain sebagai manusia yang sama; tidak ada perbedaan.

Mari kita berhenti dualisme media. Mari kita menjadi satu dalam melihat sebuah arti kematian.

Elyane Youssef, penulis Libanon.



Sumber : elephanjournal

Aktivitas bandara SSK II mulai pulih




Pekanbaru - Otoritas Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru mengatakan kondisi bandara sudah mulai normal setelah kabut asap mulai menghilang akibat turunnya hujan dalam enam hari terakhir.

"Hari ini terlihat banyak maskapai mulai operasikan jadwal yang ada. Sesuai jadwal ada 70 kali dan 42 penerbangan di antaranya bakal dioperasikan," kata Airport Duty Manager Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Ongah Hasnan Siregar di Pekanbaru, Minggu (1/11/2015).

Menurut Ongah, tercatat 28 penerbangan dibatalkan oleh maskapai sejak kemarin atau Sabtu (31/10/2015), baik rute penerbangan domestik maupun internasional.

Dalam dua bulan terakhir, kata dia, lebih banyak maskapai membatalkan penerbangan akibat jarak pandang terbatas di bawah 1.000 meter akibat kabut asap kiriman dan membahayakan bagi pendaratan pesawat berbadan sempit.

Bahkan selama bulan Oktober 2015, pihaknya mencatat terdapat delapan hari aktivitas bandara di Pekanbaru lumpuh total karena jarak pandang terbatas hanya bertahan 700 meter dan bahkan sempat mencapai 100 meter.

"Visibility (jarak pandang) bandara setempat, pukul 7.00 WIB sampai jam 8.00 WIB tadi tercatat 7.000 meter, kalau sekarang pukul 11.00 WIB sudah capai 10.000 meter," paparnya.

Ia berujar, sedangkan pesawat yang mendarat sudah tiga penerbangan masing-masing Citilink dari Jakarta, AirAsia dari Kuala Lumpur, Malaysia dan Batik Air dari Jakarta.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru merilis hari ini, angin cenderung bergerak dari arah Timur menuju Selatan dengan kecepatan 5-15 knot atau 9-29 km per jam, sehingga tidak terjadi penumpukan asap di wilayah bandara setempat.

Sumber : Batamnews